Saturday, 28 May 2011

Filosofi Sabtu

Goenawan Mohamad membuat tweet  di Twitter pagi ini. Tweet-nya (28/05/2011), yaitu Sabtu pagi, hari yang tidak akan kita biarkan lari, tapi tak akan kita cekal. Bagi seorang penyair dan esais ternama, @gm-gm pun menganggap hari Sabtu begitu bermakna. Tentunya, Sabtu berarti bagi semua orang, siapapun itu.

Sabtu adalah hari terakhir bagi semua orang yang sedang bekerja, tapi terkadang tidak berlaku untuk semua orang, bahkan beberapa masih bekerja di hari Minggu. Tuhan saja menghentikkan pekerjaannya di hari Sabtu. Sabtu adalah hari sebelum Minggu sehingga hari keenam ini dianggap sebagai sebuah hari yang begitu dinantikan, melegakkan, mengembirakan, bahkan mendebarkan. Seringkali, beberapa orang telah merencanakan sesuatu atau sebuah acara jauh-jauh hari sebelum hari Sabtu, misal menonton bioskop atau bertemu seseorang yang begitu dinantikan, kencan barangkali.

Weekend menjadi sebuah hari yang ditunggu untuk sepasang kekasih yang baru jadian, bagi para lajang yang sedang mencoba peruntungan mencari kekasih, maupun keluarga yang menantikkan anggota keluarga dari luar kota, dll. Segelintir orang pun sering melingkari hari Sabtu dengan spidol merah tebal karena begitu diharapkan kedatangannya, bahkan secepatnya kalau perlu.

Bila kita cermati, sesungguhnya, hari Sabtu adalah hari untuk melepaskan, melegakan, mengungkapkan segala persoalan dan perasaan yang kita simpan selama 5 hari sebelumnya. Boleh dibilang, Sabtu menjadi hari untuk pembebasan dari segala permasalahan. Di hari Sabtu, orang boleh berbuat menurut kemauannya, merasa menurut hatinya, tanpa ada aturan dari pekerjaan atau sekolah. Beberapa, orang pun menganggap bahwa hari Sabtu, boleh tidur larut malam, pulang pagi, boleh nonton televisi sepuasnya, saat yang tepat makan makanan enak di sebuah tempat, dll. Sebagian besar orang tak pernah melewatkan hari Sabtu dengan cara yang mudah, bagaimana dengan kita, tentunya terserah Anda.

Saturday

No comments:

Post a Comment