Sunday 9 January 2011

Puisi Listrik


Listrik

Pengantar
Deret-deret puisi berikut ini adalah hasil corat-coret iseng ketika masih kuliah. Alasan untuk diterbitkan di blog pun juga iseng-iseng. Check it Out!!!  

 ***


Puisi LISTRIK (1)
Kau mau ke mana?
Tak tahu, jawabku.
Jangan dekat-dekat kabel itu.
Kenapa?
Awas ada listriknya.
O,oo? Gawat juga ya.

Kau ini kenapa?
Tersengat listrik.
Kok bisa, sih?
Aku tantang dia
Aku genggam dia.
Tapi aku kalah. Dia gila sih.
Setelah digenggamnya, aku tak berdaya.

Tak habis pikir?
Listrik lagi, pasti.
Iya, kemarin ada seorang binaraga wafat tersengat listrik
Padahal baru sepuluh menit, sudah K.O
Padahal kemarinnya lagi, dia tahan satu jam bergulat
Dengan  Mardikin tukang becak langganannya.
Janjinya jika dapat bertahan bertarung dengannya selama satu jam
Binaraga itu akan memberikan jatah makannya padanya. 

Listrik (2)

Pak Presiden tersengat listrik tadi pagi.
Pencukur jenggotnya kemasukkan air
Beliau terlihat banyak melamun hari ini.
Katanya kepada sekertarisnya
Gara-gara Listrik  gerakan rakyat terjadi juga kemarin
Listrik membuat rakyat pintar
Listrik membuat masyarakat kritis.
Sekertarisnya menjawab
Padamkan saja seluruh listrik di negeri ini pak?
Lusanya, listrik lari ke negeri Singapura
Lantas menjadi buronan, gara-gara ingin dimatikan presiden yang gusar
Ternyata sebulan listrik di sana
Liburan sambil, menunggu kabar baik di negerinya

Listrik (3)
Sebuah mobil mewah Eropa
Mogok di dekat pangkalan becak
Kenapa Tuan? Tanya tukang becak
Ini, akinya mati.
Listriknya berarti mati itu, Tuan?
Kontan saja bapak itu menangis sejadinya,
berduka cita ditinggal wafat listriknya
lantas, dibopongnya jasad listrik itu dipangkuannya
Bapak itu berkata ke tukang becak
Pak ke pekuburan, ya?
Beres, Pak. Wong becak saya nggak ada listriknya.
Lalu kenapa?
Becak saya tak akan mogok, Tuan.
Tak pula butuh listrik, Tuan.
Lalu akinya mana?
Tukang becak itu menunjukann foto kumal dari sakunya
Fotonya bergambar seorang bapak di kirinya ada becak.
Di kursi becaknya itu ada lima anak kecil
Di kanannya seorang ibu tersenyum.

Listrik (4)
Electricity bahasa Inggrisnya
Mungkin jika Yesus masih di dunia ini
Kita akan melihat beliau terkagum-kagum pada listrik
Dia akan berdisko, kataku saat listrik menghidupkan radio
Dia akan terkekeh-kekeh, kata guruku ketika listrik memunculkan Thukul di Empat Mata
Beliau akan menangis, kata pastor saat listrik menampilkan para sesama manusia saling berperang.
Beliau akan segera menelepon Ibunya Maria menanyakan kabarnya, kata Dosenku saat listrik menyalakan  telepon genggamnya yang ada kameranya
Beliau akan SMS pada Yudas Iskariot, kata nenekku saat listrik menyalurkan ke nomornya.
Roma pun butuh listrik
Gerja-gereja butuh listrik
Mesjid-mesjid butuh listrik
Pura-Pura pun butuh listrik
Listrik bintang film ternama
Dia dicari oleh Koruptor kelas kakap
Dia sebagai teman para gelandangan di emperan toko-toko
Namun tetap saja banyak orang belum menemui listrik
Tempo hari sebuah perusahaan listrik dibakar orang
Hal ini, karena memadamkan listrik seenaknya
Hingga listrik terkena stroke lalu mati
Jenasahnya tak dapat diketemukan.


Listrik (5)
Sore menjelang malam
Listrik mati di Jakarta
Orang-orang menjadi bertanya-tanya
Listrik mati?
Salah seorang menjawabnya, ah mana mungkin mati.
Mati dari tadi, kataku
Nggak lapor polisi?
Pembunuhnya siapa?
Katanya belum bayar hutang.
Kasihan listrik, kata anak kecil lewat.
Kata seorang petinggi negeri, listrik sedang seminar sama nuklir jadi absen hari ini.
Warga tak habis pikir
Baru ditinggal sepuluh jam
Tikus-tikus selokan berbintang lima merasa gerah, lalu sibuk menelepon membooking kamar baru berlistrik.
Air mancur bundaran HI, mampat
Jenderal Soedirman memberi hormat
Monas emasnya dicuri si hitam
Jakarta ribut mencari listrik
Desa pinggiran ibukota
Sibuk membacakan doa kematian bagi listrik.
Dalam sebuah bilik kamar dari kardus
Terdengar, “Kasihan listrik mati, semoga diterima di sisi Tuhan.”

LISTRIK (6)
Kau bilang…
Ah bosan aku mendengarnya.
Katamu dia selalu ada di sekat-sekat negeri ini
Dia akan berkirim SMS kepadamu nanti, jawab seseorang.
Kenapa SMS?
Dia takut akan membunuhmu jika lewat suara.
Aku ragu.
Ragu kenapa?
Sejak pemilihan yang demokrasi itu…ehm apa ya?
Dia belum datang juga?
Iya, sejak lima tahun lalu hingga pesta rakyat itu hadir lagi kini.
Kamu ini makan apa tadi pagi?
Nasi sama ikan pedak, sambal terasi.
Tidak berubah masih sama. Apa kamu sudah gila?
Iya aku gila, semua ini gara-gara dia.
Dia lagi? Tenang besok dia akan datang, tapi tanggalnya kurang tahu.
Sesibuk apakah dia kota?
Dia selingkuhannya kota, kalau malam baru dia begitu cantik
Kalau siang dia sembunyi di tiang-tiang pencakar besi
Tidur di kabel dia,tetapi muncul di TV, Radio, komputer dan lain-lain
Dia menyalakan malam, membuat kota mabuk kepayang
Kota tak bisa hidup tanpa dia
Kota memingit dia
Dia telah menjadi nyonya petinggi negeri
Baru tiga menit kabur, dua menit pasti tertangkap
Lagi-lagi tak berdaya.
Listrik pulang dari kota! Listrik lupa kampungnya?
Seseorang diam-diam mencintanya…  

LISTRIK (7)
Kek, Jakarta dulu sama sekarang bedanya apa?
Dulu Indonesia gelap sekarang masih sama, Nak.
Jakarta, Kek? Tanyanya sekali lagi.
Indonesia dari dulu dan sekarang sama saja.
Bukan Indonesia, Jakarta Kek?
Sama saja…belum berubah-ubah.
Sama apanya, Kek?
Susahnya.
Susah itu apa, Kek?
Susahnya menemukan orang benar.
Benar apanya, Kek?
Benar bekerjanya.
Sudah-sudah, tidur sekarang
Besok pagi-pagi, kita harus ketemu juragan
 Jual plastik-plastik kita yang sudah satu karung
Dan cari lagi,Kek?
Iya sehabis plastik itu jadi uang.
Dari pagi sampai sore lagi,Kek?
Iya, sampai sore
Jangan sampai malam-malam lagi, ya Kek?
Besok Kakek saja yang sampai malam
Kamu tidur saja di gubuk.
Subuh-subuh kakek pulang
Berpuluh-puluh truk sampah
Telah membuang sampah
Tak ditemukan gubuknya
Hanya gunungan sampah.
Listrik telah mati!
Listrik telah mati! sampai berkali-kali terdengar kakek itu berteriak-teriak

Listrik (8)
Pada suatu ketika…
Di tahun 90-an ke atas
Sebuah negara mengalami korslet
Gara-gara listrik lagi
Koran-koran negara banyak yang dibredel lalu ditarik SIUPnya
Gara-gara memberitakan korsletnya listrik negara.
Sensor televisi di mana-mana.
Pemimpinnya pun  korslet
Akal tak lagi bicara hanya proyektil peluru
Linglung…manusia seperti segelas air
Kosong. Tumpah merembes bukan di pekuburan
Kerja keras bukan budaya.
Lampu-lampu norma dan nilai
Meredam..
Gara-gara listrik korslet
Setidaknya korslet bukan hakikat.

LISTRIK (9)
Tiang-tiang besi itu akan ditanam di sudut-sudut kota
Besok pasti semua telah terpancang
Kabarnya untuk mengalirkan listrik.
Listrik itu apa Pak? Tanya anaknya
Yang membuat Jakarta menyala
Iya Le, menyala kalau malam
Jakarta 24 jam hidup terus.
Karena apa Pak?
Ya karena listrik.
Lampu-lampu jalan protokol jadi terang
Bulan menjadi ringan pekerjaannya Le.
Sebentar lagi malahan bisa pensiun.
Tak ada lagi siang dan malam, Le.
Bulan bisa pensiun ya, Pak?
Bisa saja, Le.
Memang bekerja pada siapa Pak?
Pada manusia kalau malam, Le.
Kalau dulu buat penerang jalan sebelum ada listrik
Teman bagi yang suka begadang
Kalau rumah kita kapan menyala Pak?
Ehm…
 
Listrik (10)
Di  Hindia dulu
Sebuah pabrik celana tak berproduksi waktu itu, mungkin bisa sampai berlusa-lusa karena listrik mati
Untung waktu itu banyak orang belum memakai celana
Hanya orang-orang besar yang memakainya
Seperti Tuan Resident dan Kontrolir Tebu
Pribumi hanya menggunakan sarung
Hal ini bukan berarti sarung simbol orang jelata
Namun Jinsnya Bangsa pribumi di Hindia kala itu
Sekarang, banyak orang memakai celana
Namun kenapa mereka masih telanjang?
Telanjang di alam kemerdekaan ini
Bugil di negerinya sendiri
Polos pada bangsanya sendiri
Hingga memaksa dan membangunkan birahi sebuah kekuasaan
Lantas  memperkosanya mereka lagi dan lagi
Kapan mereka bercelana lagi
Celana yang mengandung muatan listrik
Memahat mereka dan mengolah debu di negerinya
Menjadi negara yang bercelana
Dan tak akan dihanguskan listrik lagi.

No comments:

Post a Comment