"Illusion is a distortion of a sensory perception"
Seringkali, kita pernah menyaksikan seseorang yang bisa duduk berjam-jam sendirian di taman kota, seorang pemuda yang selalu menunggu kekasihnya pulang di pelabuhan setiap sore atau setiap hari Minggu,
atau seseorang yang memilih untuk hidup sendiri karena keyakinan hatinya bahwa pacarnya akan kembali, padahal sudah menikah dengan seseorang beberapa puluh tahun yang lalu? Bisa ditafsirkan bahwa mereka sedang dilingkupi atau dikuasai ilusinya. Mereka sedang hidup bersama-sama ilusinya.
Ilusi merupakan penyimpangan atau pemutarbalikan atas penampakkan atas apa yang manusia rasakan. Biasanya, sebuah kenyataan yang tak diinginkan atau apapun itu yang tak pernah terjadi di kenyataan. Barangkali, sebuah harapan yang terus abadi menjadi harapan, tanpa pernah terwujud. Manusia memang sering melepaskan sebuah ilusi untuk sekedar menghibur diri sendiri, misal dari keputusan yang salah ambil, kekecewaan yang berat, hati yang gusar, gelisah, atau resah.
Tak bisa disangkal atau tak bisa ditolak, manusia menyukai sebuah ilusi dengan berbagai alasannya sendiri-sendiri. Beberapa, bahkan sebagian besar orang sering meluangkan waktunya untuk sebuah ilusi. Pada sebuah lamunan yang sekejap atau keterdiaman yang sejenak, orang sering mempersilahkan ilusi untuk datang. Ini adalah fenomena yang normal.
Bayangkan, bila sebuah ilusi tak pernah diciptakan atau ada. Siapa lagi yang mampu menghibur seseorang selain ilusinya sendiri. Rekan atau sahabat pasti memiliki keterbatasan waktu atau kendala lain untuk seseorang, misal waktu kerja, waktu untuk pacarnya, waktu untuk anaknya, dll, tetapi ilusi selalu ada atau siap untuk menemani seseorang.
Manusia memang suka terhadap hal-hal yang melampaui akal pikirannya, keterbatasannya, melalui ilusi. Seseorang yang ingin tidur pun sering menggunakan ilusinya agar segera terlelap. Orang terus bertahan hidup pun seringkali karena adanya ilusi. Tak heran bila banyak orang menyukai sebuah cerita fiksi, novel, film, dongeng, dan hal-hal rekaan lainnya. Ilusi memang sungguh penting.
Sebuah Ilusi
No comments:
Post a Comment