Achmad Aidit atau D.N Aidit tak lahir dari keluarga komunis. Ayahnya, Abdullah Aidit adalah seorang muslim yang taat dan pemuka masyarakat yang dihormati. Kakek dari garis Ibu, Ki Agus Haji Abdul Rachman adalah pendiri Batu Itam, kampung pesisir di barat Belitung. Garis hidup dan politik ideologi mencerai-beraikan anak dan cucu Abdullah. Kini mereka hidup terpisah, sebagian menajdi eksil di Eropa.
Ayahnya Abdullah semasa hidupnya menikah dua kali. Istri pertamanya, Mailan, puteri KH Abdul Rachman, meninggal tak lama setelah melahirkan Murad Aidit. Dari pernikahannya ini, Abdullah dikaruniai tiga 4 anak, yaitu Achmad Aidit (DN Aidit), Basri Aidit, Ibrahim Aidit (usianya tak sampai sehari), dan terakhir Murad Aidit.
Setelah istrinya pertamanya, Mailan meninggal dunia, sekitar tahun 1927, Abdullah menikah lagi, yaitu dengan Masirah. Dari pernikahannya ini, Abdullah memperoleh dua orang anak, yaitu Sobron Aidit dan Asahan Aidit. Berikut akan dijelaskan riwayat singkat masing-masing anaknya.
1. D.N Aidit (30 Juli 1923-23 November 1965) : sejak kecil dikenal pemberani. Karena suaranya nyaring, dia sering jadi tukang adzan. Sewaktu dia memutuskan ke Jakarta, setelah khatam ngaji, neneknya khawatir dia menjadi Serani (Kristen). Di Jakarta, Aidit tertarik pada Marxisme dan aktif berpolitik.
2. Basri Aidit (1925-1992): Dia begitu bertolak belakang dengan dunia Aidit. Ketika kakaknya sukses memimpin partai, Basri cuma menjadi pegawai biasa di Dinas Pekerjaan Umum, Tanah Abang, Jakarta. Namun, ketika anggota PKI dikejar-kejar, toh Basri juga ikut dibuang ke Pulau Buru.
3. Murad Aidit (80 tahun - sekarang) : Temannya dari aktivis Menteng 31 sungguh banyak, Jakarta, hingga sastrawan seperti Chairil Anwar, Sanusi Pane, dan H.B Jassin. Hasil Pemilu 1955, Murad menjadi anggota DPRD II, Belitung. Dia juga terpilih menajdi Wakil Bupati Belitung, tapi lebih suka studi ekonomi di Moskow. Kini, tinggal di Cikumpa, Depok.
4. Sobron Aidit (1934-2007): Kegemaran akan sastra bertambah setelah datang ke Jakarta pada 1948 dan mengenal Chairil Anwar. Dia menetap di Prancis hingga wafat pada tanggal 10 Februari 1997. Razia adalah buku terakhirnya, diterbitkan November lalu.
5. Asahan Aidit (69 tahun) : ketika muda, ia pemain biola dan mempunyai kuartet. Ketika sedang memperdalam filologi, pecah G30S. Setelah terdampar di Cina dan Vietnam, dia kini menetap di Belanda.
Selanjutnya, kita akan menceritakan sedikit riwayat istri Aidit, Soetanti dan anak-anaknya setelah G30S.
1. Dokter Soetanti (1924-1991) : Dia adalah dokter pertama yang menguasai akupuntur. Ayahnya, Koesomodikdo adalah bupati pertama di Tuban. Kerabat Ayahnya, R.M. Soesalit, anak tunggal R.A Kartini, membantu membiayai sekolah Soetanti. Selepas dari penjara Orde Baru 1980, dia kembali praktek, termasuk pengobatan gratis untuk tetangganya di Pondok Gede, Jakarta. "Ketika Ibu meninggal, orang kampung membawa ayam dan kelapa," kenang Ilham Aidit, anak nomor empat
2. Ibarruri Putri Alam (58 tahun) adalah putri pertama D.N Aidit. Menginjakkan kaki pertama kali di Moskow pada tahun 1958. Kini, dia menetap di Paris dan bekerja sebagai perawat. Menerbitkan buku otobiografi D.N Aidit berjudul "Anak Sulung D.N Aidit.
3. Ilya Aidit (56 tahun): Dia bergabung dengan kakaknya di Moskow pada usia 8 tahun. Setelah G30S, ikut Ibarruri berkelana ke Cina, Burma, Makao, dan akhirnya Paris.
4. Iwan Aidit (55 Tahun): Setelah berpisah dari orang tuanya, Iwan bersama kedua adiknya, Ilahm dan Irfan, menumpang di keluarga Mulyana. Lulus dari Teknik Pertambangan ITB. Kini, ia menjadi warga negara Kanada dan bekerja di Petronas.
5. Ilham Aidit (48 tahun): Empat tentara dengan membawa pistol pernah berniat menghabisi Ilham dan Irfam, saudara kembarnya, tapi urung karena usia yang masih kecil, 8 tahun. Lulusan arsitek Parahayangan Bandung. Pernah terlibat dalam rekonstruksi Aceh.
6. Irfan Aidit (48 tahun): Pernah belajar ilmu kedokteran. Saat ini, menetap di Cimahi, Jabar.
dapet sumber dari mana aja, hebat sekali infonya!
ReplyDeleteDari majalah tempo kalau tidak salah Mas ^_^
ReplyDeletebukan dr manapun tapi sumber semua ini dr keluarga besar dn aidit(ahmat aidit),
ReplyDeletesaya tau persis tentang sejarah dn aidit dan partainya ,karena beliau paman saya sendiri .
]
ada hubungan nggak dgn marga aidid?
DeleteWow menarik ^_^
ReplyDeleteaidit itu gelar atau apa yah ?
ReplyDeleteAidit org minang atau bangka sih aslinya?
ReplyDeleteBeberapa jendral dibunuh, kejam sekali
ReplyDeleteMuanas al aidid siapa?
ReplyDeleteLahir di msah jaman soeharto rakyat takut pake nm aidit,
ReplyDelete