Tuesday, 4 March 2014

Manusia Itu, Mahkluk Terkepo...

Akibat membaca sebuah artikel...

Yang terbaik itu, belum mengetahui ini dan itu, lalu satu-satunya yang paling diketahui adalah ketika pulang, ranjangmu yang akan menerimamu tanpa syarat-syarat apapun. Itulah contoh hal yang paling jujur dan apa adanya. Mengetahui sesuatu memang baik, tapi ketika mengetahui semua persoalan yang ada dengan pembenaran masing-masing yang terasa memang tepat, kita hanya akan mengatakan WOW. Dunia di luar memang berjalan dengan kehendaknya sendiri. Apapun itu, semua akan berjalan dengan kemauannya, entah itu dunia politiknya, persoalan ekonominya, ataupun alamnya. Semuanya akan berkehendak sesuai dengan kepentingannya. Seringkali, kita hanya akan menjadi penontonnya. Menyaksikan saja tanpa bisa berkomentar lalu menerimanya saja dengan pasrah dan mentah-mentah.

Obrolan-obrolan dari kawan, berita-berita di koran, atau artikel-artikel ringan di internet, seringkali membuat kita "mengetahui" apa yang ada di sekitar kita. Dengan banyaknya alternatif itu, kita akan bisa merangkai satu per satu fakta sehingga menyimpulkan praduga-praduga yang sudah menumpuk di kepala. Namun, pada dasarnya, manusia memang diciptakan dan dibekali dengan rasa ingin tahu yang tinggi alias #sangatkepo. Inilah yang membuat manusia seringkali berbenturan dengan apa yang sesungguhnya tak perlu diketahui malah menjadi tahu. Setelah menjadi tahu, manusia itu lalu berusaha keras untuk melupakannya, tapi tak bisa karena sudah terekam di kepalanya. Barangkali, inilah contoh buah simalakama.   

Persoalan di dunia itu seringakali hanya:
Menekan ini dan melepaskan itu. Menguatkan ini dan melemahkan itu. Menguasai ini dan menguasai itu. Membuat ini dan membangun itu. Membelokkan ini dan membengkokkan itu.  Meluruskan itu dan mematahkan ini. Menyatakan yang ini dan menolak yang itu. Menerima ini dan membatalkan itu. Berbicara yang itu dan bisu untuk yang ini. Melihat yang ini dan menyangsikan yang itu, dan lain-lain. Menarikkan!!!

Memang benar bahwa tak ada kebenaran yang sesungguhnya benar karena apapun itu pasti ada alasan untuk membenarkannya. KHUP pun masih bisa dikerjai oleh para pengacara bayaran untuk membuat salah menjadi benar dan benar menjadi salah. Relatif, pep kata ini yang mungkin tepat untuk mempelajari dan menilai dunia kita. Semua di dunia ini seolah bulat tak bersudut karena sebuah persoalan bisa begitu dipandang dari berbagai versi atau pandangan dengan pembenarannya masing-masing. 

Kunci hidup di dunia ini adalah tetap menjaga kewarasan agar tidak menjadi gila seperti dunia luar sana yang begitu liar dan gila. Lepaskan..lepaskanlah apa yang masih ada di alam pikiran dan belum menjadi nyata itu karena salah satu kenyataan yang pasti adalah rasa ngilu yang sakit ketika kamu gigit jarimu kuat-kuat.

Penutupnya, hal yang terbaik adalah duduk meminum kopi dan merasakan kenikmatannya tanpa tahu kopi itu dari perkebunan mana yang pekerjanya apakah bekerja paksa atau dibayar dengan upah harian yang sangat rendah. Tuh kan, pada dasarnya,  manusia memang mahkluk yang sangat #kepo.







No comments:

Post a Comment