Monday, 9 February 2015

Poster Promosi Buatan Sendiri untuk Novel "Anak-anak Minyak"

Latar tempat cerita ini bernama Pangkalan Brandan. Sebuah nama daerah yang memang terdengar asing di telinga kita, tapi memiliki nilai sejarah yang harus diketahui banyak orang semasa Pemerintahan Kolonial Belanda karena penghasil minyak bumi atau emas hitam pertama di Hindia. Han,s, kelahiran Gorontalo, memiliki sebuah pengalaman yang tak terlupakan seumur hidupnya di Pangkalan Brandan dan kota Medan, Sumatera Utara. Latar belakang cerita ini adalah era jaman Hindia Belanda.


**


Julico

Seandainya kamu di sini Han,s. Aku akan bahagia sekali menghabiskan waktu meski di luar begitu berbahaya. Aku bersyukur pernah dipertemukan denganmu Han,s. Kamu memang bagian terbaik dalam hidupku Han,s hingga waktuku kini tak terasa kosong lagi. Kau Han,s, kaulah yang mengisinya. Aku hanya takut bila kita tak pernah bersama dan berjumpa lagi Han,s. 

Han,s 

Ketika itu, kau bilang ini bukan urusan kita, tapi kurasa kau telah salah karena mereka juga manusia, sama seperti kita, punya mata dan pikiran. Kata hatiku tak bisa menerima kenyataan itu. 

Tuan Pierre 

Kalau kau selalu merasa membela satu nyawa manusia itu masih ada harganya, meskipun kau telah kalah untuk menyelamatkan nyawa itu, artinya kau sudah menang melawan ketidakdilan itu, ingat-ingat perkataanku ini. 

Julico, Medan, dan Pangkalan Brandan. Tiga hal yang berarti dalam hidup Han,s. Bagaimana, ketika Han,s harus meninggalkan ketiganya? Tidak hanya hatinya yang terluka, tapi juga perasaannya. Yuk segera baca saja novel ini…






















No comments:

Post a Comment