Ada pepatah,"Jangan sia-siakan hari ini untuk setiap detiknya seolah hari ini adalah hari terakhir bagimu." Bagiku, meskipun hari esok bukanlah hari terakhir, kita tetap harus menggunakannya dengan sebaik mungkin, sebab hari yang telah terlewati memanglah hari terakhir bagi kita, sebab kita sudah tidak bisa kembali lagi ke hari itu. Banyak orang mungkin sudah merencanakan banyak kegiatan di hari-hari yang akan datang, tapi siapa tahu bahwa detik berikutnya terjadi suatu hal yang lain. Untuk itulah hari ini adalah hari terakhir bagiku. Waktu terus berjalan maju, sebab waktu yang mundur hanya berupa sejarah dan kenangan. Kenyataan adalah detik ini dan sejarah adalah detik lalu atau kemarin. Time is Money adalah istilah tentang berharganya waktu seperti uang yang memiliki nilai tukar. Bagiku, sebuah hari adalah selembar uang yang siap kita tukar dengan apapun. Hari-hari yang telah terlewati seolah uang yang sudah kita belanjakan di dunia.
Apakah Sebuah Waktu
Umur manusia sungguhlah terbatas, tapi umur sebuah waktu adalah tak terbatas. Manusia yang lahir di bumi, seolah dijatuhkan oleh Yang Kuasa ke dalam sebuah lintasan arus waktu. Waktu akan segera menyeret umur dari setiap bayi yang terlahir dengan arusnya. Kita memang sedang mengalir dalam waktu. Waktu adalah air sungai yang mengalir dan nantinya akan membawa kita sampai ke muaranya, yaitu dari akhir kehidupan kita.
Kalender Mengikis Usia
Waktu adalah abadi. Kita mungkin bisa mematikan jam dinding kita atau jam tangan, tapi detik tetap akan berdetik, menit akan terus berpacu, dan jam akan terus berganti. Siang dan malam akan rutin untuk silih berganti. Kehidupan adalah saat kita melewati nama hari yang sama, bulan yang tetap berangka, dan angka tahun yang terus berubah di belakangnya selama seumur hidup. Bukankah nama bulan Januari akan tetap Januari di tahun 2012 dan nama hari Senin akan tetap Senin di tahun 2013. Hari adalah ruang waktu yang berangka 24 jam.
No comments:
Post a Comment