Anda Tahu Kisah si Charlie Chaplin,
Dia Pernah ke Indonesia Lho…
Charlie Chaplin
Siapa tak kenal Charlie Chaplin? Semua pasti tahu. Dia adalah artis film bisu yang menjadi buah bibir peminat film sampai sekarang ini. Salah satu debut film komedinya yang dibuat Charlie sendiri, berjudul The Kids. Film ini sangat berpengaruh bagi pribadi dirinya dan karirnya. Agustus, tahun 1961, Charlie Chaplin ternyata pernah berkunjung ke Indonesia sebagai wisatawan, yaitu menyaksikan seni-drama-tari Ramayana di Candi Prambanan.
Nama panjangnya Charlie Spencer Chaplin. Dunia mengenal seniman film besar ini. Si kumis pendek, yang kumisnya seperti bulu-bulu sikat gigi, sebaliknya jas dan celananya terlalu besar, sepatunya yang terlampau panjang bagi kakinya, dan disertai tongkat yang melengkung jika ditekankan di tanah.
Menurut versi putranya, Charles Spencer Chaplin Jr, dia lahir di Parnell Terace 3, Kenington Road, London, Inggris. Charlie Chaplin adalah ahli pantomim terkemuka di dunia. Belakangan ini, setelah menjadi termashur, pernah Charlie mengatakan tentang ibunya, ”Apa yang kini dapat kulaksanakan dalam seni gaya adalah berkat pelajaran yang kuperoleh dari ibu. Ibu seorang seniwati dengan tingkat keahlian jauh lebih tinggi daripada tingkat keahlian yang dapat kucapai seumur hidupku.”
Pada Oktober 1910, Charlie sampai ke Amerika. Di New York, Colonial Theatre dalam sketsa Muming Birds telah menampilkan dirinya secara terkemuka sebagai ahli pantomim tiada taranya.
Pada tahun 1913, perusahaan Keystone di Hollywood pimpinan Mack Sennet menerima Charlie sebagai salah satu aktor pelawak filmnya. Ia pertama kali bermain dalam dunia film berjudul Making A Living. Dia berdandan sebagai seorang pemabuk, seperti dalam Mumming Birds. Akan tetapi, dia banyak membuat kecewa Mack Sennet dengan aktingnya yang terlalu lambat.
Film-film berikutnya yang dibuat Mack Sennet, yaitu film pendek yang pemutarannya berdurasi 5 menit. Film pertama adalah film tentang zaitun dan minyak. Film kedua adalah tentang perlombaan mobil dengan peserta anak-anak , di sebuah pantai laut bernama Venice. Dalam film ini, dia tampil dengan gayanya yang melegenda, yaitu kumis seperti Hitler yang mirip sikat gigi di bawah hidung, dasi panjang, jas panjang , tetapi sempit belakangnya, topi kecil, sepatu besar yang terpasang terbalik:kiri di kanan dan kanan di kiri, dan tongkat rotan kecil. Film itu di-release lima hari kemudian, lalu secara serta merta sukses gemilang. Mack Sennet juga sukses besar dan berkata, “Kalau publik menyukainya, baiklah.” Dalam umur 25 tahun Charlie sudah dipandang sebagai pelawak terbesar dalam dunia film, Amerika pun mengenalnya. Beberapa bulan kemudian, seluruh dunia tahu siapa Charlie Chaplin.
No comments:
Post a Comment