Tuesday, 4 January 2011

Sebuah Mukadimah Awal



Mukadimah 1


#1 Pada Awalnya hanya Bahasa


Pada awalnya, bahasa adalah kokok ayam pada saat subuh, gonggong anjing di malam hari, atau kicau burung di pagi hari. Namun, seiring perjalanan waktu, bahasa menjadi pancaran ide dari manusia untuk membuat dunia yang baru.
Ayam Berkokok:berbicara!



Bahasa adalah ciri primordial dari manusia yang paling purba sebelum tulisan ada. Bahasa menyatukan manusia, lalu suku, bangsa, negara, dan dunia. Di sisi lain, bahasa menyatukan politik, ekonomi, merangkai sejarah, serta memperkirakan masa depan.


Alfabet Trendy
Intelijensi manusia terletak pada perilaku bahasanya. Jaman sekarang, manusia yang tak berbicara (bukan orang bisu lho) adalah manusia yang mati secara sungguh-sungguh meski fisiknya masih hidup. Fakta membuktikan bahwa bahasa mengubah dunia, misal Soekarno yang terus menyerukan kata merdeka kepada rakyatnya yang tertindas oleh Kolonial sehingga mendapat julukan si  Orator ulung hingga sekarang belum ada tandingannya sampai saat ini, lalu Stalin, Gie, Hatta, Churcil, Hitler, bahkan Chairil Anwar yang termashyur karena puisinya Aku.



Bahasa Mereka: Mengguncang Dunia
Manusia harus berkata-kata dengan manusia lain agar terjalin hubungan yang dapat saling dimengerti, misal bercakap-cakap, berbincang, menyapa, dan basa-basi. Orang yang berbahasa adalah orang yang tak ingin hidup sendiri di dunia ini, sebab saat berbahasa, orang membutuhkan seseorang yang mendengarkan, lalu berkomentar.
Berbahasa adalah ciri khas yang paling manusiawi dan asasi bagi manusia. Bahasa adalah kekuatan  manusia untuk saling memahami. 


#2 Tak Cukup Hanya Berbahasa

Ketika menguasai bahasa lisan, manusia masih belum merasa cukup maka pada perkembangan awalnya, manusia menuliskan bahasanya pada dinding-dinding gua. Bahasa ketika itu masih berbentuk gambar-gambar dari alam, misal gambar hewan dan matahari (ketika itu, manusia sangat mempercayai kekuatan alam). Hal tersebut membuktikan bahwa sesungguhnya bahasa adalah logika dengan tanda-tanda.
Pada jaman sekarang, semenjak era Guttenberg menemukan mesin cetak, bahasa menjadi kalimat-kalimat yang tercetak. Trilyunan buku telah tercetak hingga sekarang. Fakta baru telah ditemukan, yaitu keberadaan manusia dapat dilacak melalui tulisannya. Inilah alasan saya membuat Blog agar kehadiran saya di dunia tak dilupakan. Harapan lain kepada bahasa pun muncul, yaitu semoga tulisan saya menjadi Pantjaran untuk membentuk Doenia Baroe. Saya percaya bahwa sepuluh deretan kalimat dapat mengubah dunia, misal dapat membebaskan suatu bangsa dari suatu Tirani.

Guttenberg
Satu kalimat adalah informasi…
Dua kalimat adalah ajakan…
Tiga kalimat adalah kebenaran…
Empat kalimat, bukti suara manusia merdeka…
Lima kalimat, dunia akan berubah..


Beberapa Baris Bahasa yang Memerdekakan Indonesia

Satu juta kalimat, manusia telah membuktikkan dirinya manusia
Ayo kita menulis!!!!


Motto: 
  1. Tulislah sesuatu, meski  kalimat itu terasa pahit, sebab itulah bukti sebuah kebenaran...
  2. Sempatkanlah menulis karena itu sejarah...
  3. Agar masa lalu akan dapat terkuburkan dengan rapi, agar rasa kecewa dapat dilupakan dengan cepat, agar setiap tindakan terasa terberkati, menulislah, sebab setiap deret kalimat akan mampu menerimanya.










3 comments:

  1. ouuuwww... jati, beibers, kingkong, bakul tuyul, herman ngantuk, unyil, dan sederet kata julukanmu yang lain memang layak tersemat di dirimu. Mantapz... ayo berkatya kawan kuikikikik..

    ReplyDelete
  2. wekekekekekeke..mantaps ki bang jate...hahahahaha..ternyata kau pandai berkata2 juga ya..mantapss..semoga dodolan tuyul mu makin mantap juga yaa

    ReplyDelete
  3. waah ternyata emang bener2 pas klo jadi Pak BINA... cocok..lanjutkan!!

    ReplyDelete