Twitter: Koran Masa Depan
#1Twitter: Koran Masa Depan
Dengan cara yang konvensional, bila membaca koran, kita harus membolak-balik lembar halaman koran itu, beralih ke halaman depan, lalu ke halaman belakang, tentunya kita akan merasa capek, dan seringkali, hanya untuk satu koran saja.
Namun, dengan Twitter, kita bisa memiliki beberapa koran dalam satu Twitter. Inilah yang membuat saya kagum dan heran. Twitter adalah Magic. Bila mempunyai Twitter, Anda bisa mempunyai pusat berita dari beberapa koran nasional ternama, misal @kompasdotcom, @Metro_TV, @republikaonline, @ tribunnews, @VIVAforum, @ VIVANews, @ koran tempo, dan masih ratusan kantor berita bila diteruskan. Dengan Twitter, kita akan mendapatkan berita segar sebelum esoknya tercetak. Saya pikir, Twitter bisa menjadi koran masa depan yang handal dan tercepat dalam update (dlm hitungan detik, berbagai berita akan muncul di Timeline Twitter).
Twitter: Koran Masa Depan dan Kebebasan
#2 Tweet yang Singkat: Cerita Pendek
Pada awalnya, ketika banyak orang di sekitar dan televisi membicarakan tentang Twitter, saat di Amerika jejaring sosial ini begitu terkenal dan mendominasi, sewaktu Obama sukses berkampanye dengan Twitter, aku masih belum begitu tertarik dan sinis dengan jejaring sosial Twitter ini. Setahuku, Twitter tak begitu menarik, biasa saja, buruk, dan hanya akun untuk para artis yang suka nggosip tak penting. Namun, ketika kejenuhan datang pada saat bekerja, aku membaca-baca sebuah buku tetang Twitter di meja kerjaku. Buku ini Twitter ini adalah karya dari salah satu rekan kerjaku (Thank,s Bro for your Book, then Inspiring Me!!: gaya tenan, nggo boso Inggeris, hehehe). Halaman demi halaman telah kubaca hingga memutuskan untuk membuat sebuah akun Twitter.
Pada awal memiliki Twitter, aku masih begitu sinis dengan Twitter dan hanya sekadar otak-atik sana-sini, buka sana-buka sini. Kemudian, hanya iseng follow-follow akun dari luar sehingga tak jelas dengan informasinya karena bahasa Inggris, meski sedikit-sedikit paham. Entah pada saat apa, Banggg!!! Aku melihat sederet kalimat kecil: Refresh Sugestion. Di kalimat itulah aku melihat sebuah akun berita dari koran nasional yang cukup terpercaya. Setelah mem-follow, dalam beberapa detik saja, aku langsung disodori bermacam-macam berita. Selanjutnya, kutengok apa saja yang di-Following akun berita ini. Tak sampai dua hari, akun Twitterku telah dipenuhi dengan akun-akun berita yang bermacam-macam dari dalam negeri. Sejak saat itu, aku seolah tak perlu untuk berlangganan koran karena aku telah memiliki satu koran yang sangat komplit karena berisi kumpulan berita dari berbagai koran nasional. Setiap hari, kini Twitter-ku selalu terbuka. Inilah yang saya maksud bahwa Twitter akan menjadi koran masa depan yang paling diminati.
#3 Coretan Kecil tentang Twitter
Seekor burung kecil akan bebas terbang ke sana kemari dan berkicau sesuai dengan kehendak hatinya. Gambaran kebebasan itulah yang mungkin dipakai oleh Twitter. Tak ada sekat, tak larangan, itulah Twitter.
Twitter dilambangkan dengan logo burung kecil. Burung kecil identik dengan jumlah Tweet yang bisa dituliskan di Twitter, yaitu 140 karakter. Kicauan-kicauan di Twitter bebas dikatakan, terserah akan dikomentari atau mengomentari tentang apapun. Trending Topic Twitter adalah sebuah wacana yang sedang banyak dipergunjingkan atau dibicarakan. Di Indonesia sering terjadi Trending Topic, misal Marzuki Ali, ketua DPR, yang berkomentar tentang bencana Mentawai dengan seenak otak udangnya sendiri. Beliau pun dihujat habis-habisan di Twitter. Belum lama ini, Trending Topic tentang Nurdin Halid, ketua PSSI, si muka tembok, tangannya terasa membawa kekuasaan tirani. Irfan Bachdim pun tak turut menjadi Trending Topic dengan prestasinya yang gemilang. Di Twitter, kita bisa bicara bebas tanpa sensor. Inilah juga yang membuatku semakin simpatik. Twitter adalah corong kebebasan berpendapat dan berbicara.
#4 Twitter Merah: Pemadam Pancaran Suara-suara tentang Dunia Baru
Ketika membuka Twitter, entah kapan, aku terkejut dengan sebuah berita, yaitu Cina membuat Twitter Merah. Rupanya, di negara komunis yang tak tahan kritik itu, Twitter biru telah di blokir agar tak bisa digunakan rakyatnya. Cina lalu memberi solusinya, yaitu membuatkan Twitter Merah. Tentunya, di dalam Twitter Merah tersebut, pengguna tidak akan mendapatkan kebebasan berbicara karena ada sensor ketat dari Pemerintah Cina.
Bagiku, Twitter Merah menciderai konsep awal Twitter, yaitu kebebasan. Pemerintah Cina lebih mementingkan Fungsi daripada Esensi. Twitter Merah adalah Twitter palsu alias Munafik. Twitter Merah adalah tirani. Hanya ada satu kata:Lawan!!!,meski hanya dengan kata-kata, tapi tunggu saatnya nanti, kata-kata adalah senjata tajam untuk menggulingkan tirani.
Twitter Cina: Tirani
Twitter Biru Terpenjara di Cina
em em em...!! Anda mengalami problem dengan kosistensi mas biebers :D
ReplyDeleteCoba di cek lagi.
Anda menggunakan kata pengganti pertama "Saya" dan "Aku" dalam satu tulisan. big no no nih. tapi ndak apo2, nice try, besok dibenerin yo bakul tuyul. BTW aku menunggu topik yang mengulas seluk beluk Tuyul ki, endi ki...??? mana???!!! :D
Terus menulis jatibiebers bin tuyul
ara: weeeh, ben bervariasi to Ra, kwkwkwkwkw, oke oke akan kupertimabngkan saranmu, trims
ReplyDeletehuuuu ini pak bernard tipu2 huuuu wkwkwkwkk
ReplyDeleteTitin:Ahh..masak tipu-tipu, benul-benul terjadi ini...
ReplyDelete