Wednesday, 2 February 2011

Definisi Sebuah Puisi

Corat-coret

Puisi ada banyak namanya, misal syair, mantra, poetry, poet, poem, sajak, tembang, seloka, dll. Dalam bahasa Yunani, Poesis berarti penciptaan. Banyak orang bisa menulis puisi, membaca puisi, dan memahami puisi. Namun, apakah setiap orang mengerti arti atau definisi dari sebuah puisi? Puisi sesungguhnya adalah rasa dari manusia, lalu dituangkan dalam tulisan atau sekedar coretan kecil. Rasa dapat muncul karena indera kita berfungsi, entah itu karena melihat, mendengar, atau merasakan. Penyair yang baik adalah penyair yang jujur dan sederhana dalam mengolah kata-kata. Puisi yang indah tak perlu kata-kata yang bombastis atau berlebihan. Kesederhaan adalah kuncinya. Puisi yang pas berisi kata-kata yang bisa menangkap sebuah momen dengan baik dan tepat sasaran, tidak bertele-tele, dan padat. W.S. Rendra, Wiji Thukul, Saut Sitomurang, Sutardji Calzoum Bachri, Sapardi Djoko Damono, Mustofa Bisri, Chairil Anwar, Dorothea Rosa Herliany, Goenawan Mohammad, Joko Pinurbo adalah contoh beberapa penyair kenamaan di Indonesia.

H. B. Jassin
Puisi merupakan pengucapan dengan perasaan yang didalamnya mengandung pikiran-pikiran dan tanggapan-tanggapan.
H. B. Jassin (Paus Sastra Indonesia)


Berikut Definisi Puisi  dari Penyair Romantik Inggris:

Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-kata yang setepatnya dan disusun secara sebaik-baiknya, misalnya seimbang, simetris, antara satu unsur dengan unsur lain sangat erat berhubungannya, dan sebagainya.
Carlyle mengatakan bahwa puisi merupakan pemikiran yang bersifat musikal. Penyair menciptakan puisi itu memikirkan bunyi-bunyi yang merdu seperti musik dalam puisinya, kata-kata disusun begitu rupa hingga yang menonjol adalah rangkaian bunyinya yang merdu seperti musik, yaitu dengan mempergunakan orkestra bunyi.
Wordsworth mempunyai gagasan bahwa puisi adalah pernyataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan. Adapun Auden mengemukakan bahwa puisi itu lebih merupakan pernyataan perasaan yang bercampur-baur.
Dunton berpendapat bahwa sebenarnya puisi itu merupakan pemikiran manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional serta berirama. Misalnya, dengan kiasan, dengan citra-citra, dan disusun secara artistik (misalnya selaras, simetris, pemilihan kata-katanya tepat, dan sebagainya), dan bahasanya penuh perasaan, serta berirama seperti musik (pergantian bunyi kata-katanya berturu-turut secara teratur). 
Shelley mengemukakan bahwa puisi adalah rekaman detik-detik yang paling indah dalam hidup. Misalnya saja peristiwa-peristiwa yang sangat mengesankan dan menimbulkan keharuan yang kuat seperti kebahagiaan, kegembiraan yang memuncak, percintaan, bahkan kesedihan karena kematian orang yang sangat dicintai. Semuanya merupakan detik-detik yang paling indah untuk direkam.

No comments:

Post a Comment