Friday, 4 February 2011

Hipocration Society or Sick Society

Istilah Hipocration Society or Sick Society ini tercetus atau muncul saat sebut saja Mbak May membuat tweet di Twitter. Aku juga merasa bahwa kita ini hidup seolah berada di lingkungan atau masyarakat yang sedang sakit. Benar kata orang bahwa dunia ini kacau sesungguhnya. Dunia ini membawa bom waktu yang bisa meledak setiap saat. Masyarakat sakit berarti "sakit" bukan dalam arti yang sebenarnya, tapi "sakit jiwa" juga bukan dalam arti yang sesungguhnya. Banyak orang yang secara tampilan waras, tapi sesungguhnya terasa menyimpan kepedihan dan kesakitan yang mendalam, aku tidak tahu itu, hanya bisa dirasakan begitu saja.

Aku Sakit di antara yang Sakit

Kita ini hidup di alam rimba liar sesungguhnya, banyak orang bermuka kucing Persia bercakar Harimau. Mereka akan menerkam bila sedang lapar dan akan ompong bila kita elus-elus punggungnya alias memberi mereka "daging". Mereka yang sakit suka mengatasnamakan Tuhan, tapi sesungguhnya bengis seperti iblis. Mereka yang sakit suka mengunggulkan kebenaran, tapi sesungguhnya kejahatan yang mereka ikuti. Mereka yang sakit suka mengobral ayat-ayat agama di depan umum, tapi sesungguhnya agama kesombongan yang mereka kabarkan. Mereka yang sakit sering mengatasnamakan orang banyak atau sesama, tapi sesungguhnya  sedang mengatasnamakan pantatnya sendiri yang busuk.  Mereka yang sakit suka berbicara tentang kejujuran, tapi sesungguhnya sedang berdiri di atas kebohongannya sendiri. Mereka yang sakit suka meneriakkan  cinta, padahal sedang meyakini sebuah kebengisan. Mereka yang sakit suka mengatasnamakan kemanusiaan, padahal sesungguhnya mereka adalah perampas hak asasi.

Kata orang tua, kebenaran sesungguhnya adalah matahari yang pasti terbit di pagi hari. Kebenaran yang abadi adalah waktu yang terus berdetik dan usia yang terus bertambah tua.  Kebenaran yang hakiki adalah ketika malam tampak gelap dan siang tampak terang. Kebenaran yang asli dan nyata adalah udara yang dapat kita hirup. Terakhir, kebenaran yang ilahi adalah kenyataan yang terjadi setelah kita mati nanti, hanya kita sendiri yang menjalani.

No comments:

Post a Comment