Sebuah bencana dapat ditafsirkan dengan berbagai macam dugaan. Entah itu dianggap sebagai hukuman dari Tuhan atau memang sungguh-sungguh musibah yang datang dari fenomena alam. Untuk itulah setiap orang berhak memiliki penilaiannya masing-masing. Namun, menurut penulis, bencana gempa dan tsunami, serta ancaman radiasi nuklir Jepang adalah murni dari fenomena alam yang sedang mencari bentuk barunya. Saat ini, banyak rumor atau bisik-bisik yang mengaitkan bahwa gempa dan tsunami terbesar tersebut akibat kejahatan bangsa Jepang saat Perang Dunia ke II yang memakan korban hingga jutaan nyawa manusia di Asia.
Di samping itu, beberapa orang menduga bahwa peristiwa gempa dan tsunami yang terjadi di Jepang disebabkan karena akan datangnya Supermoon, yaitu fenomena posisi bulan yang paling dekat dengan bumi. Alasannya adalah bumi dan bulan memiliki gravitasi masing-masing sehingga bila posisinya berdekatkan akan seperti dua kutub magnet yang senama diketemukan, akibatnya akan saling menolak, lalu mengakibatkan beberapa bagian dari bumi ini, misal suhu, musim, lapisan tanah, dll akan mengalami gejala yang tidak umum.
Namun, apapun alasan yang dilontarkan orang-orang dengan versinya itu, saya tetap menganggap bencana besar ini adalah murni bencana atau siklus dari alam. Manusia memang tak bisa mengatur alam, bahkan dari yang sepele, misal mengatur hujan yang turun untuk segera reda. Sejauh bumi ini masih berputar, manusialah yang harus menyesuaikan diri dengan alam. Dengan berdamai dengan alam, manusia akan bisa hidup berdampingan dengan selaras dan harmoni. Kita memang tak menginginkan bencana, tapi siapa sangka bahwa bencana itu datang tanpa mengetuk pintu.
Semoga Bangsa Jepang diberi kekuatan dan ketabahan!!!
Foto-foto Tsunami Jepang
No comments:
Post a Comment