Thursday, 26 May 2011

Filosofi Berlalu

Kata "berlalu" memliki banyak arti, misal telah terlewati, hal yang sudah terjadi, lampau, kemarin, beberapa menit yang lalu, dll. Kita pun pasti juga pernah merasakan dengan hal yang telah berlalu dan takkan ada yang bisa membantah ini. Contoh konkritnya adalah waktu yang telah berlalu, sebab setiap detik yang berdetik pasti membuat waktu telah berlalu, entah itu dalam hitungan detik, menit, jam, sebuah hari, bulan, bahkan tahun. Kita pun pasti pernah mendengar ungkapan, misal Badai Pasti Berlalu, Hujan yang Telah Berlalu, Kekasih yang Kemarin Berlalu,dll.
Bila sejenak merenungkan, kita semua juga sedang menjalani proses "berlalu" melalui umur yang pasti semakin bertambah, tubuh yang terus bertumbuh, wajah yang terlihat tampak tua, telinga yang tak mendengar jelas, dan kekuatan yang tak sehebat dulu. Untuk itulah seiring waktu dan diri kita yang terus berlalu harus menyadari bahwa berlalu adalah nyata.
Inilah hukum alam bila ada yang berlalu pasti ada yang datang. Yang baru akan mengganti yang lama, yang tua akan digantu yang muda, yang tuli akan diganti yang mendengar, yang lumpuh akan diganti yang berjalan, yang buta akan diganti yang melihat. Marilah kita mencoba memahami bahwa dunia ini akan berlalu. Sehebat dan sekaya seorang manusia akan tetap berlalu. Penulis pun menyadari bahwa dirinya juga akan berlalu, termasuk tulisannya ini.


Sebuah Keluarga Masa Lalu yang Telah Berlalu

No comments:

Post a Comment