Pikiran kita memang berisi suatu kumpulan emosi yang kompleks, misal perasaan tak sabar, cinta, rindu, marah, sedih, khawatir, benci, dendam, iri, dengki, jengkel, dll. Inilah yang sering membuat kita justru malah kebingungan saat semuanya tercampur-aduk atau saling meniadakan. Terkadang kita begitu mengenal pikiran sendiri, tetapi suatu saat, kita pun kocar-kacir dibuatnya, misal ketika sedang sedih, kita secara sadar pun mengetahui bahwa sedang berada dalam situasi tersebut. Namun, akan ada kalanya ketika kita tak mengerti, apa kemauan dan keinginan pikiran. Alhasil, pusing kepala akan didapatkan.
Beberapa orang, akan menuruti pikirannya bila pikirannya kacau, misal meminum minuman keras, sekedar merokok sepuasnya atau apapun itu caranya. Beberapa orang akan betah bila duduk sendirian di taman atau pelabuhan untuk sekedar melepaskan penat pikiran. Apabila tidak pintar mengatur pikiran, dipastikan bahwa orang akan kehilangan jiwanya. Untuk itulah kita harus pintar-pintar agar tak masuk dalam kategori gila atau stress.
Tak dipungkiri bahwa manusia adakalanya begitu menuruti pikirannya, entah pikiran yang speprti apa, tetapi ada kalanya manusia begitu dapat menguasai pikirannya. Bagi penulis, suara hatilah tali kekang yang baik untuk pikiran-pikiran yang liar.
No comments:
Post a Comment