Tuesday 17 September 2013

Sisi Lain Manusia (Sebuah Pertanyaan)

Banyak orang ingin berdiri di sebuah ambang, misal ambang senja (keadaan sore menuju malam). Tak ingin ada di sebuah batas yang pasti. Sesuatu yang samar memang menarik perhatian. Beberapa bahkan menyukai warna abu-abu. Inilah mungkin sisi lain manusia yang menarik. Segelintir menyukai pagi yang sepi ketika jalanan kota masih lenggang. Sekelompok malah menyukai jalanan yang ramai, macet dengan hanya duduk di bangku kota yang teduh. Ada juga yang tak bosan-bosannya memandangi matahari selama berjam-jam melalui kacamata hitamnya. Belum lagi ulah si penyair yang suka menuliskan syair-syair dan puisinya pada lembaran-lembaran kertas kosongnya.
Herannya lagi, beberapa mengalami sebuah melankoli ketika hanya mendengar lagu lawas yang tak sengaja terdengar. Pikiran manusia memang sulit ditebak berapa keluasannya. Beberapa manusia bisa menangis dengan hanya membaca sebuah novel atau melihat sebuah foto. Para psikiater pun hanya bisa menyelidikinya melalui pertanyaan-pertanyaan yang dianggapnya tepat. Hebatnya lagi, kita tidak tahu berapa jumlah memori yang bisa disimpan dalam sebuah kepala manusia. Manusia memang mahkluk unggul, yang hidup tidak hanya dari insting, melainkan dari cara berpikir. 


No comments:

Post a Comment