Tempo hari, kedua kupingku tertarik dengan alunan lagu lama...
Lagu kenangan itu membuatku lagi duduk tenang di bangku sepanjang sore ini. Hanya ada alunan lagu itu. Tak ada yang lain. Mengingatkanku pada suatu sore ketika Papaku membelikanku sepeda baru. Menyegarkanku tentang ingatan saat kau mulai sering memintaku keliling kota, sayang.
Entah kenapa, lagu kenangan itu sering terdengar di kepalaku padahal tak ada radio menyala di sekitarku atau televisi dengan acara musik lawas. Kenangan itu membuatku menitikkan air mata sekarang. Kini, aku teringat ketika menonton melodrama yang cengeng.
Aku mulai muak dengan lagu kenangan itu. Muak dengan bangkitnya ingatan kisah-kisah yang sering membuatku bersedih, tertawa, atau melankoli itu. Terkadang kenangannya selalu sama. Bosan. Kini kututup telingaku agar tak mendengar. Gilanya, lagu itu mengalun di kepalaku.
Suatu hari kuusir lagu itu dengan lagu baru. Lagu lawas itu mengalahkannya. Lagu kenangan itu menarikku lagi ke kenangan yang sama.
No comments:
Post a Comment