1. Sajak Orang Lapar
Kelaparan adalah burung gagak yang licik dan hitam
jutaan burung-burung gagak
bagai awan yang hitam
O Allah !
burung gagak menakutkan
dan kelaparan adalah burung gagak
selalu menakutkan
kelaparan adalah pemberontakan
adalah penggerak gaib
dari pisau-pisau pembunuhan
yang diayunkan oleh tangan-tangan orang miskin
kelaparan adalah batu-batu karang
di bawah wajah laut yang tidur
adalah mata air penipuan
adalah pengkhianatan kehormatan
seorang pemuda yang gagah akan menangis tersedu
melihat bagaimana tangannya sendiri
meletakkan kehormatannya di tanah
karena kelaparan
kelaparan adalah iblis
kelaparan adalah iblis yang menawarkan kediktatoran
Corat-coretnya:
Saat ini, sajak Rendra ini masih begitu relevan dengan realita kita. Bila menyaksikan televisi, membaca Twitter, berpetualang di internet, atau membaca surat kabar, kita akan melihat bahwa ancaman kelaparan masih begitu tinggi di negeri ini. Masyarakat kecil di daerah-daerah, lereng-lereng pegunungan, pesisir-pesisir pantai, bahkan di tengah-tengah hutan, masih jauh dari kata sejahtera. Beberapa orang yang lapar pun nekat mencuri untuk mengisi perutnya. Seperti kata Rendra, kelaparan adalah burung Gagak yang selalu menakutkan. Kelaparan membuat orang menjadi pemberontak, bahkan kelaparan adalah penggerak gaib dari pisau-pisau pembunuhan yang diayunkan oleh tangan-tangan orang miskin. Sekarang ini, banyak orang yang lapar memang telah meletakkan kehormatan demi perut, meski dalam hati menangis begitu tersedu. Anda coba lihat di pinggir-pinggir jalan, anak-anak tak sekolah mengemis, bertelanjang kaki. Banyak perawan menjual tubuhnya karena tuntutan perut. Kelaparan memang iblis yang menawarkan berbagai kejahatan.
Negeri ini kalau ingin masih aman harus mencukupi kebutuhan rakyatnya agar tak kelaparan. Apabila rakyat sampai kelaparan, jangan harap rakyat hanya akan berdiam di rumah, jangan harap rakyat akan hanya bungkam, dan jangan harap rakyat akan membisu. Kalau para aparatnya masih egois mementingkan dirinya sendiri dan golongannya, kelaparan pasti akan terjadi dan setelah itu, iblislah yang berkuasa. Kalau Pemerintah masih kelaparan akan kekuasaan, iblis akan menawarkan kediktatoran sehingga iblis akan semakin kuat. Iblis memang suka bila ada kelaparan, sebab manusia akan mudah untuk diatur, bahkan untuk saling membunuh satu sama lain. Kelaparan karena perut kosong akan mendekatkan kita pada iblis, tapi bila kelaparan dengan kekuasaan akan mengubah manusia menjadi iblis yang diktator. Pemerintah yang baik takkan membiarkan rakyatnya kelaparan demi alasan apapun. Pemerintah yang membiarkan rakyatnya kelaparan adalah Pemerintah yang dikuasai iblis.
Saat ini, sajak Rendra ini masih begitu relevan dengan realita kita. Bila menyaksikan televisi, membaca Twitter, berpetualang di internet, atau membaca surat kabar, kita akan melihat bahwa ancaman kelaparan masih begitu tinggi di negeri ini. Masyarakat kecil di daerah-daerah, lereng-lereng pegunungan, pesisir-pesisir pantai, bahkan di tengah-tengah hutan, masih jauh dari kata sejahtera. Beberapa orang yang lapar pun nekat mencuri untuk mengisi perutnya. Seperti kata Rendra, kelaparan adalah burung Gagak yang selalu menakutkan. Kelaparan membuat orang menjadi pemberontak, bahkan kelaparan adalah penggerak gaib dari pisau-pisau pembunuhan yang diayunkan oleh tangan-tangan orang miskin. Sekarang ini, banyak orang yang lapar memang telah meletakkan kehormatan demi perut, meski dalam hati menangis begitu tersedu. Anda coba lihat di pinggir-pinggir jalan, anak-anak tak sekolah mengemis, bertelanjang kaki. Banyak perawan menjual tubuhnya karena tuntutan perut. Kelaparan memang iblis yang menawarkan berbagai kejahatan.
Negeri ini kalau ingin masih aman harus mencukupi kebutuhan rakyatnya agar tak kelaparan. Apabila rakyat sampai kelaparan, jangan harap rakyat hanya akan berdiam di rumah, jangan harap rakyat akan hanya bungkam, dan jangan harap rakyat akan membisu. Kalau para aparatnya masih egois mementingkan dirinya sendiri dan golongannya, kelaparan pasti akan terjadi dan setelah itu, iblislah yang berkuasa. Kalau Pemerintah masih kelaparan akan kekuasaan, iblis akan menawarkan kediktatoran sehingga iblis akan semakin kuat. Iblis memang suka bila ada kelaparan, sebab manusia akan mudah untuk diatur, bahkan untuk saling membunuh satu sama lain. Kelaparan karena perut kosong akan mendekatkan kita pada iblis, tapi bila kelaparan dengan kekuasaan akan mengubah manusia menjadi iblis yang diktator. Pemerintah yang baik takkan membiarkan rakyatnya kelaparan demi alasan apapun. Pemerintah yang membiarkan rakyatnya kelaparan adalah Pemerintah yang dikuasai iblis.
2. Sajak Rajawali sebuah sangkar besi tidak bisa mengubah rajawali menjadi seekor burung nuri rajawali adalah pacar langit dan di dalam sangkar besi rajawali merasa pasti bahwa langit akan selalu menanti langit tanpa rajawali adalah keluasan dan kebebasan tanpa sukma tujuh langit, tujuh rajawali tujuh cakrawala, tujuh pengembara rajawali terbang tinggi memasuki sepi memandang dunia rajawali di sangkar besi duduk bertapa mengolah hidupnya hidup adalah merjan-merjan kemungkinan yang terjadi dari keringat matahari tanpa kemantapan hati rajawali mata kita hanya melihat matamorgana rajawali terbang tinggi membela langit dengan setia dan ia akan mematuk kedua matamu wahai, kamu, pencemar langit yang durhaka Corat-coretnya: | |
Bagiku, rakyat adalah seekor burung Rajawali, seperti kata Rendra. Sebuah Pemerintahan yang tirani atau lalim pun takkan bisa menyangkari atau mengubah rakyatnya menjadi nuri yang manis. Hal inilah yang harus dipahami oleh seluruh Pemerintahan di dunia ini. Bila sebuah Pemerintah membatasi rakyatnya maka rakyat itu akan merobek batas itu dengan cakarnya. Bila Pemerintah membungkam rakyat dengan peluru maka rakyat itu akan mengibaskan peluru itu dengan sayapnya. Berbagai sejarah yang terjadi telah membuktikkannya di manapun itu. Rakyat adalah penopang sebuah pemerintahan, sebab bila rakyat gelisah, pemerintahan pun akan goyah. Suara rakyat adalah suara Tuhan sehingga meskipun Pemerintah mengurung rakyat dengan ketat, rakyat akan tetap merasa bersama dengan Tuhan untuk melawan. Perlawanan dengan Pemerintah yang lupa diri adalah perlawanan yang suci dan direstui Tuhan. Pemerintah tanpa rakyat adalah langit tanpa rajawali, seperti kata Rendra. Namun yang harus diingat Pemerintah adalah rakyat suka akan keluasan dan kebebasan tanpa sukma. Bila Pemerintah memerintah dengan benar, rakyat akan diam seolah bertapa diri dan mengolah hidupnya untuk negerinya yang tercinta. Hal inilah yang seharusnya disadari oleh Pemerintah. Rakyat adalah rajawali yang terbang tinggi dan membela langit dengan setia. Hati-hati, rakyat juga akan mematuk kedua mata Pemerintah yang lupa diri karena telah mencemari negerinya. Aku pun pernah melihat rakyat yang marah di tahun 1998, bahkan tahun ini, 2011 pun bisa saja terjadi. Peringatan Rakyat: Kelaparan dapat menyebabkan Pemerintah terkena Serangan Jantung, Kanker, dan Gangguan Pemilihan Presiden. |
Rakyat adalah Rajawali
Dom Helder Camara, "Ketika Aku Memberi Makan Orang Lapar, Aku Disebut Orang Suci. Namun, Ketika Aku Bertanya Mengapa Orang Itu Lapar, Aku Disebut Komunis."
(Ucapan yang sungguh ironi inilah yang terjadi dengan para penggiat anti kelaparan (LSM-LSM, Mahasiswa, kaum intelektuil, Orang Benar, dll) saat ini, saat para pembela rakyat menanyakan penyebab kelaparan kepada Pemerintah justru dianggap melawan negara, bahkan dicap Komunis, lalu ditangkap, bahkan tak pulang).
No comments:
Post a Comment