Wednesday, 27 July 2011

Ras Primitif dan Ganas

Manusia memang ras primitif dan ganas. Seiring sejarah yang terjadi, kita  telah melihat keganasan manusia terhadap manusia lain. Sampai saat ini pun, kita masih sering melihatnya di televisi (Libya, Irak, Afghanistan, Bom Norwegia, dll). Ciri primitifnya tampak ketika  terjadi sebuah perselisihan, perebutan, atau salah paham. Mereka akan lebih menggunakan ototnya daripada akalnya. Mereka akan belum puas bila belum memusnahkan musuhnya. Mereka akan saling menghabisi. Kita pasti pernah mendengar jutaan orang meninggal akibat peperangan, rasisme, genosida, radikalisme, dll. Sesungguhnya, di dalam setiap diri manusia menyembunyikkan sisi keganasan dan kesadisan. Seringkali, kemunculannya dibatasi oleh hukum, aturan-aturan, dan agama, tapi itu hanya meredam, tak menghilangkannya. Keganasannya seringkali lebih hebat dari binatang yang hanya mengandalkan naluri dan instingnya. Mahkluk yang berakal, tentunya malah justru lebih ganas.
Semua kejadian yang terkadang tak bisa diterima dengan akal sehat itu, sebetulnya berawal dari sebuah kebencian. Sayangnya, rasa benci, kasihan, marah, gembira, suka, adalah rasa manusiawi yang dimiliki manusia. Setiap manusia yang lahir ke dunia pasti telah dibekali rasa emosi yang berbagai macam itu. Untuk itu, kita jangan heran bila seorang atau sekelompok manusia yang mengatasnamakan diri bangsa, ras, suku, atau apapun, menyerang manusia lain demi sebuah kepentingan yang didasarkan kebencian. Bila kebencian manusia sudah tak terkendali, seorang manusia,entah itu anak-anak, orang tua akan dapat menjadi korban. Atas nama rasa nasionalisme yang sempit, dunia ini telah menjalani berbagai perang antarmanusia, bahkan hingga saat ini. Perang Dunia I dan II adalah contoh keganasan dan keprimitifan manusia yang paling buruk. Intinya, akal tak selalu membawa logika dan rasio karena sejarah telah membuktikan bahwa akal juga sering membawa kebengisan, misal ahli kimia yang menciptakan bom nuklir dan mesin perang yang haus darah.

Keganasan Manusia

No comments:

Post a Comment